Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Laporan Praktikum Anatomi Hewan: Mata Parietal



Makalah
Anatomi Hewan
 “Mata Parietal”







Anggota:
Indra Adiwira   (123 244 017)
Rizki Aprilianti (123 244 021)
Nurul ‘Aini       (123 244 022)
Asmaul Husna  (123 244 219)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, untaian rasa syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Illahi Robbi, karena dengan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Makalah Anatomi Hewan”Mata Parietal”  dengan lancar tanpa kendala suatu apapun. Tidak lupa kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini terutama kepada dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan kepada kami untuk terselesaikannya makalah ini.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk penulis pribadi, namun untuk semua kalangan masyarakat sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru mengenai sistem indra pada makhluk hidup.
Dalam penyusunan makalah ini, sepenuhnya kami menyadari bahwa di dalamnya masih banyak terdapat kesalahan, kekekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.



Surabaya, 25 Maret 2013

Penyusun


 
 





ii
 

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................... iii

BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.    Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Mata Parietal............................................................................ 2
B.     Fungsi Mata Parietal.................................................................................. 2
C.     Beberapa Hewan yang Memiliki Struktur Mata Parietal........................... 3

BAB III   PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 4
B.     Saran............................................................................................................ 4           

Daftar Pustaka....................................................................................................... 5



iii
 

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Alat indra penglihatan pada hewan-hewan vertebrata ialah sepasang mata. Di mata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor. Kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita karena mata mengeluarkan pantulan cahaya dari matahari dan sumber cahaya lainnya, kemudian mengubahnya menjadi rangsang saraf. Rangsang tersebut diubah menjadi gambar yang kita lihat melalui otak yang disebut korteks visual, otak mengetahui apa yang dilihat dengan cara mencari pola dan membandingkannya dengan pola-pola lain yang telah dikenali otak.
Fotoreseptor yang berada dalam retina terdiri dari  dua bagian penting, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah. Oleh karena itu, sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan pada malam hari atau di tempat yang gelap dan menghasilkan ketajaman penglihatan yang rendah. Sedangkan sel kerucut lebih banyak digunakan pada siang hari dan pada tempat-tempat yang terang. Mata manusia berisi lebih sedikit sel-sel batang dibandingkan dengan mata hewan. Inilah yang menyebabkan manusia mempunyai kemampuan melihat yang kurang baik pada waktu malam hari. Kucing, rusa, dan burung hantu dapat melihat dengan cermat pada malam hari karena memiliki banyak sel-sel batang.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian mata parietal?
2.      Apa fungsi mata parietal?
3.      Jenis hewan apa sajakah yang memiliki struktur mata parietal?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian mata parietal
2.      Mengetahui fungsi mata parietal
3.      Mengetahui beberapa jenis hewan yang memiliki struktur mata parietal


1
 

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Mata Perietal
Mata parietal atau yang biasa disebut mata ketiga adalah suatu struktur mata yang terdapat pada beberapa hewan-hewan tertentu. Letaknya yang seperti tonggak kecil diatas kepalanya, berwarna bening kekuningan. Mata parietal dikaitkan dengan kelenjar pineal, dan kadang-kadang dengan kelenjar hipofisis. Kelenjar pineal terkait dengan mata ketiga, yang nyata peka cahaya (mata parietal) ditemukan di beberapa kadal, amfibi, dan ikan. Fungsi mata ketiga adalah sensor cahaya terang gelap, dan fungsi utamanya adalah mendeteksi predator yang mendekat.

B.       Fungsi mata perietal
Secara umum mata parietal memiliki fungsi untuk membanti kerja mata. Pada beberapa hewan reptil dan burung,  fungsi matanya tidak berkembang dengan baik, sehingga membutuhkan bantuan organ lain untuk tetap mempertahankan hidupnya. “Mata ketiga” inilah yang digunakan oleh hewan-hewan ini untuk mendeteksi adanya mangsa atau musuh yang berada di depannya. Selain itu, mata parietal juga berfungsi sebagai sensor cahaya terang gelap

C.       Mata parietal pada beberapa hewan.
1.    Sphenodon punctatus dan  Sphenodon guntheri
Sphenodon merupakan salah satu hewan tertua di dunia . sekilas, hewan ini terlihat seperti kadal atau iguana, namun hewan ini bukan lah kadal ataupun iguana . Sphenodon di masukkan kedalam ordo Rhyncocephalia  yang didalamnya termasuk reptil kuno yang telah hidup 200 juta tahun yang lalu. Selain Tuatara , semua spesies lainnya dari ordo ini,  kian menurun keberadaannya dan akhirnya punah sekitar 60 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu Tuatara merupakan hewan sangat menarik perhatian para  ahli biologi karena hewan ini merupakan hewan satu-satunya yang mewakili hubungan dengan reptil kuno.
Sphenodon guntheri merupakan satu dari dua jenis Tuatara, spesies lain yang lebih umum ditemukan adalah jenis Sphenodon punctatus, yang ditemukan di pulau utara, Selandia Baru . Sphenodon guntheri memiliki tubuh seperti kadal, ekor panjang, tungkai (kaki) yang gemuk dan kekar, cakar panjang, dan kepala yang besar. Duri pada tubuhnya tersebar sepanjang bagian punggung, leher dan kepala. Karakteristik tersebut  diambil dari nama Maori yang berarti “puncak dibelakang”
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQrMruYJ0SLMg-WQBpMT57Mx3fHN89QVlq6i4fM-jCSOoaqv0C3XXKqb7BMY9Mk9hi3ycB9tUe60fNDc3fC02jkfO7FBEKRUPHr_ih7LRbr3aqTDgkx0piOQ9F1VIn3Vm7yUGLNCsihuhT/s320/SPHENODON.jpg                                                                                                         
                                                                          





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EmCsDVZ8QjJqkpALr-avi6PSTQrTzewAHCuSxVOakxYHJuI_BUnJjVvQxEAXAakER9UnInEb3XtpXwn11Z49NWT09uQ6gtscIvbNnclZeZg5gpaEu5WXoTz0B0juQrLZ4T58NjCdx_yr/s400/Tuatara+pineal+eye.jpg
 








Ketika berusia muda, Reptil ini memiliki mata yang tidak biasa : matanya memiliki retina, lensa dasar yang belum sempurna dan dihubungkan oleh sebuah saraf ke otak, selain itu saat hewan ini masih dalam usia anakan (bayi) seekor S.guntheri memiliki mata ketiga yang disebut "Pineal eyes (mata pineal)", mata ini terletak di bagian atas kepala. Mata ini  berupa kelenjar yang membuatnya sensitif terhadap rangsangan cahaya dan panas (thermoregulator),, namun kelenjar yang terbungkus kulit berwarna putih ini akan berangsur-angsur hilang ketika S.guntheri tumbuh dewasa.

2.    Iguana
Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil.
2
 
Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama.
Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka.
http://www.satwaunik.com/reptil/uploads/2011/09/iguana-helm-300x200.jpg 





Kedua spesies kadal tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.
Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama.Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka.
Telinga iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting untuk pendengarannya.
Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya sangat membantu dalam menyembunyikan dirinya dari predator.



3
 

 

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari uraian mengenai mata parietal diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa mata parietal adalah struktur mata pada hewan-hewan tertentu yang memiliki hubungan dengan kelenjar pineal pada sistem saraf pusat, yaitu otak. Tidak semua hewan memiliki mata parietal, namun pada beberapa jenis reptil seperti Sphenodon punctatus dan  Sphenodon guntheri juga iguana pemiliki mata parietal yang berfungsi untuk membantu penglihatan dan mendeteksi adanya mangsa maupun predator.

B.   Saran
4
 
Perlu studi lebih lanjut mengenai beberapa hewan yang memiliki struktur mata parietal. Kemungkinan dari kelas Aves dan Reptilia jenis lain juga memiliki struktur semacam ini yang memiliki fungsi membantu penglihatan hewan-hewan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google-mata-parietal-reptilia.com di akses pada 10.30 tanggal 24 maret 2013
http://sistem-indra-vertebrata.com di akses pada 10.47 tanggal 24 maret 2013
 http://wikipedia.org diakses pada 10.58 tanggal 24 maret 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Tuatara
http://forum.o-fish.com/printthread.php?tid=17706

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar